Home » » Makam Syuhada Dilapan Tambue

Makam Syuhada Dilapan Tambue

Posted by Fadli Tambue on Rabu, 27 Juli 2016

Sejarah perjuangan melawan Belanda terdapat di Desa Blang Tambue Kecamatan Simpang Mamplam Kabupaten Bireuen. Situs tersebut merupakan makam syuhada delapan pejuang yang dinamai Kubu Tgk Dilapan (Makam Syuhada Delapan).

Dinamakan demikian, karena di tempat tersebut dimakamkan delapan pejuang yang gugur melawan Belanda. Mereka adalah

1.    Tgk Panglima Prang Rayeuk Jurong Binje
2.    Tgk Muda Lem Mamplam
3.    Tgk Nyak Balee Ishak Blang Mane
4.    Tgk Meureudu Tambue
5.    Tgk Balee Tambue
6.    Apa Syehk Lancok Mamplam
7.    Muhammad Sabi Blang Mane, dan
8.    Nyak Ben Matang Salem Blang Teumulek.

Kisah keheroikan para Syuhada Lapan sangat jelas tertulis pada dinding makam. Peristiwa heroik itu terjadi pada awal tahun 1902, para Syuhada Lapan menghadang pasukan marsose. Pasukan pribumi binaan Belanda itu berjumlah 24 orang. Mereka semuanya bersenjata api. Sedangkan pasukan delapan pejuang Aceh tersebut hanya bersenjatakan pedang. Tapi berkat semangat juang yang tinggi, mereka berhasil menewaskan semua marsose tersebut.

Setelah pasukan Lapan berhasil melumpuhkan semua serdadu marsose, lalu mereka mengumpulkan senjata milik penjajah tersebut. Mereka larut dalam euphoria kemenangan. Tanpa mereka sadari tiba-tiba sejumlah serdadu marsose lain datang dari Jeunieb memberi bantuan. Kedelapan pejuang tersebut diserang secara membabi buta dan gugur bersimbah darah. Jasad para syuhada tersebut kemudian dikebumikan dalam satu liang. Sebab serdadu marsose mencincang bagian tubuh para pejuang tersebut dengan pedang milik mereka sendiri.

Kini, saban hari makam Syuhada Lapan banyak didatangi orang yang ingin bernazar. Bukan hanya dari Kabupaten Bireuen, tapi juga dari daerah lainnya di luar Kabupaten Bireuen. Setiap hari libur ada saja yang datang untuk melepas nazar, seperi menyembelih sapi atau kambing di Makam itu.


Para pengguna jalan juga selalu berhenti sebentar begitu tiba di depan kuburan Syuhada Lapan untuk memberi sumbangan. Di depan makam memang telah disediakan celengan beton berbentuk miniatur rumah. Konon kabarnya, apabila para pengguna jalan tidak berhenti dan memberi sedekah jika melewati makam tersebut, maka akan mengalami hambatan di perjalanan.

SHARE :
CB Blogger

Posting Komentar

 
Copyright © 2016 Fadli Tambue. All Rights Reserved. Powered by Fadli
Template by Creating Website and CB Blogger