Home » » Aceh Besar " Durian Lhoong"

Aceh Besar " Durian Lhoong"

Posted by Fadli Tambue on Jumat, 09 Oktober 2015

Kali ini musim durian. Tentu saja tak saya sia-siakan ajakan teman untuk makan durian langsung dari pohonnya. Fresh from the oven. Ini pengalaman yang akan mengesankan dan menggembirakan. Sudah terbayang di otak saya bagaimana dahsyatnya perjalanan ini.

Pukul 17.00 Wib kami bergegas menuju sasaran, yakni kebun durian. Kebun durian ini milik salah seorang Kepala Desa di Gampong Geuntet, Kecamatan Lhoong, Kabupaten Aceh Besar. Hanya sekitar 50 km dari kota Banda Aceh. Jika bermobil dengan kecepatan sedang, maka sekitar satu jam sudah berada di Lhoong.

Lhoong adalah daerah yang begitu eksotik. Lokasinya diapit oleh gunung dan lautan, sehingga penduduknya memiliki mata pencaharian sebagai petani dan nelayan. Lhoong juga memiliki air terjun yang cukup indah. "SUHOM" namanya, airnya sejuk dan menyegarkan.

Barang siapa yang memiliki hobi hiking, memancing, berenang, berpetualang atau berkemah maka Lhoong adalah destinasi/tempat yang tepat untuk dikunjungi, dimana anda akan dimanjakan dengan keindahan alamnya dan juga kearamahan penduduknya, bukan tak mungkin anda akan lupa pulang.

Kembali ke soal durian, Lhoong cukup terkenal dengan buah berkulit duri ini. Cita rasa durian Lhoong berbeda dengan cita rasa durian yang ada di seantero Aceh. Pada musimnya Lhoong menjadi pusatnya durian dan ramai oleh transaksi jual beli durian.

Setelah istirahat dan makan, saya dan lima teman kemudian menuju kebun durian. Kami melewati sawah, kebun, sungai dan hutan dalam gelapnya malam. Jalanya lebih banyak manjak dari pada mendatar. Turunan hanya sesekali. Alhasil nafas dan jantung saya berlomba dengan detak jarum jam, beberapa kali saya sempat berhenti.

Sesampai di gubuk saya sudah sangat kelelahan. Baju dan sweater saya telah basah oleh keringat, saya istirahat sementara teman yang lain memunguti durian yang telah runtuh sebelum kami tiba. Ada sekitar 6 buah durian yang kemudian dibelah dan dinikmati, kami memang tiba di penghujung musim durian selanjutnya kami beristirahat di kebun durian tersebut.

Keesokan paginya kami menemukan sekitar 10 buah durian lagi. Kami segera membawanya pulang karena salah seorang teman akan bepergian jauh. Jalan pulang lebih mudah karena banyak turunan dan lebih terang. Energi tak terkuras. Kami pun lebih banyak bersantai.

Hari ini kami kurang beruntung. Kelak, saat musin durian tiba tahun depan, dan bunganya mulai mekar, kami akan menyiapkan diri, fisik dan  --tentu saja-- perut untuk menyantapnya. Tunggu saja, Lhoong!!!

SHARE :
CB Blogger

Posting Komentar

 
Copyright © 2016 Fadli Tambue. All Rights Reserved. Powered by Fadli
Template by Creating Website and CB Blogger